sarjanaekonomi.co.id
Setelah
beberapa pertimbangan, maka saya berusaha untuk menjawab pertanyaan kalian hari
ini. Nah, pertama saya akan membahas terkait materi awal kita, teks negosiasi.
Ingat teks negosiasi bukan
negoisasi. Saya sangat yakin bahwa
kalian sebelumnya telah membaca konsep dan teori tentang teks negoisasi
sehingga yang kalian tanyakan adalah hal yang benar-benar sulit dimengerti.
Oleh karena itu, saya pun hanya akan menjawab pertanyaan yang memang
benar-benar membutuhkan penjelasan tambahan. Perhatikan juga bahwa bahasan ini
merupakan jawaban dari setiap pertanyaan yang sudah berusaha saya rangkum
sebaik-baiknya.
Hakikat Teks
Negosiasi
Tentu
kalian masih ingat bahwa negosiasi merupakan sebuah kegiatan tawar-menawar
dengan perundingan untuk mencapai kesepakatan antara dua pihak atau lebih
(KBBI). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sejatinya negosiasi
akan mengajarkan kita bagaimana etika dan cara bernegosiasi yang baik supaya
bisa mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
Apabila
kita membahas teks negosiasi, itu berarti proses negosiasi tersebut telah
diubah menjadi sebuah teks, baik lisan atau tulis. Ingat, teks negosiasi itu
bisa menggunakan bahasa baku ataupun bahasa tidak baku sesuai dengan
konteksnya. Apabila kalian bernegosiasi dengan guru, sekolah, perusahaan, atau
lembaga resmi lain, gunakan bahasa baku. Namun, apabila kalian bernegosiasi
dengan teman saja, maka boleh saja untuk menggunakan bahasa tidak baku atau
komunikatif.
Ciri-ciri Teks
Negosiasi
Ciri-ciri
teks negosiasi yang harus diperhatikan.
1.
Ada dua pihak atau lebih yang berdialog
2.
Adanya sebuah permintaan/keinginan
3.
Saling tawar-menawar menarik
4.
Muncul kesepakatan
Bagaimana
jika negosiasi lebih dari dua pihak, seperti adanya pihak ketiga sebagai
penengah. Silahkan saja tidak masalah selama sesuai dengan ciri-cirinya. Selain
itu, pihak ketiga juga bisa membantu negosiasi mendapatkan tujuan lebih praktis
lagi. Contoh: negosiasi jual beli tanah dengan bantuan notaris. Maksud tujuan
praktis adalah tujuan yang menguntungkan semua pihak.
Bagaimana kalau negosiasi tidak mencapai
tujuan. Itu berarti negosiasi kalian gagal. Jika negosiasimu gagal berarti
belum tentu cara negosiasimu sudah benar. Bisa saja bahasamu tidak persuasive,
tidak sopan, penawaranmu tidak menarik, dan yang lainnya. Lantas, apakah itu
bisa disebut teks negosiasi. Menurut saya, negosiasi yang tidak mencapai
tujuan, namun masih ada kesepakatan (walaupun gagal) tetap bisa dianggap teks
negosiasi.
Ingat bahwa negosiasi jelas beda dengan
debat. Teks negosiasi itu tawar menawar, sedangkan debat pro dan kontra.
Teks negosiasi itu ada permintaan, sedangkan debat tidak. Teks negosiasi itu
ada kesepakatan, sedangkan debat tidak.
Surat Pengajuan dan
Penawaran
Ada
pertanyaan apabila bernegosiasi dengan pemerintah dengan menggunakan bahasa tulis,
apa tidak melanggar sifat negosiasi lisan. Jawabannya sudah jelas, negosiasi
bisa tulis dan lisan, tergantung bagaimana konteksnya. Sebenarnya, saya tidak setuju apabila surat pengajuan
dan penawaran dianggap sebagai teks negosiasi. Namun, karena di beberapa buku
sumber yang kita gunakan seperti itu, maka ya sudahlah. Saya beranggapan bahwa
surat tersebut jelas merupakan teks surat bukan teks negosiasi.
Surat
bisa kalian gunakan untuk dokumen pendukung sebuah negosiasi. Gambarannya
begini, apabila kalian ingin bernego dengan kantor kecamatan. Tentu kalian
harus mengirimkan surat resmi terlebih dahulu dan kecamatan pun harusnya juga
memberikan balasan surat. Jika sudah, maka datanglah dan tetaplah bernegosiasi
secara lisan sesuai dengan kaidah teks negosiasi.
Struktur Teks
Negosiasi
Kita
sudah pernah belajar tentang struktur teks negosiasi. Jika di buku sumber yang
kita pakai strukturnya seperti ini
1.
Orientasi
2.
Pengajuan
3.
Penawaran
4.
Kesepakatan
Orientasi adalah
pengenalan yang bisa ditulis langsung sebuah dialog atau juga narasi singkat
sebelum dialog.
|
Pengajuan adalah
sebuah usulan untuk memenuhi permintaan.
|
Penawaran adalah jawaban dan cara yang digunakan
untuk bisa lebih mendapatkan keuntungan dari pengajuan sebelumnya.
|
Kesepakatan adalah persetujuan antara pihak yang bernegosiasi. |
Ingat, perbedaan pengajuan dan penawaran
terletak pada posisinya. Tidak mungkin ada penawaran tanpa ada sebuah
pengajuan terlebih dahulu. Contoh:
Pembeli : “Berapa
harga sekilo manga ini Bang?” Orientasi
Penjual :
“Tiga Pulur ribu, Bu.”
Pembeli : “Boleh kurangkan, Bang?” Pengajuan
Penjual :
“Belum boleh bu. Barangnya bagus lo. Ini masak pohon.” Penawaran
Pembeli : “Tapi kan ini sedang musim. Jadi
boleh kurangkan?” Pengajuan
Penjual :
“Belum bu. Ya sudah dua puluh delapan ribu saja supaya saya dapat untung.” penawaran
Pembeli : “Baik bang, tapi saya pilih
sendiri.” pengajuan
Penjual : “Baik bu. Mau ambil berapa?”
Pembeli :
“Saya ambil tiga kilo Bang.” Kesepakatan
Berdasarkan contoh tersebut, bisa
diketahui bahwa perbedaan pengajuan dan penawaran jelas, posisinya selalu lebih
dulu pengajuan dan penawaran merupakan jawaban dari pengajuan. Tidak mungkin
setelah dialog pengajuan dijawab oleh pihak selanjutnya dengan pengajuan lagi
karena pasti akan ditawar. Ini cara yang paling mudah supaya kalian tahu
perbedaan kalimat pengajuan dan penawaran. Apabila ada hanya ada satu kalimat. Contoh:
“Boleh saya ambil dengan harga dua puluh ribu saja?’
Maka kalian harus menggunakan imajinasi. Kalimat tersebut pastilah diucapkan sebagai bentuk jawaban dari harga yang sudah ada bukan? Berarti itu adalah kalimat pengajuan. Selain itu, kalimat pengajuan biasanya bersifat persuasive dibandingkan dengan penawaran.
Jadi, perbedaan kalimat pengajuan dan penawaran adalah
1. Kalimat pengajuan terletak lebih dahulu sebelum penawaran
2. Kalimat pengajuan bersifat persuasive disbanding penawaran
3. Kalimat pengajuan berisi usulan, sedangkan penawaran berisi jawaban dari
pengajuan.
Ada
juga struktur teks nogesiasi yang demikian
Pembeli : “Berapa
harga sekilo manga ini Bang?” Orientasi
Penjual :
“Tiga Pulur ribu, Bu.” Permintaan
Pembeli : “Boleh kurangkan, Bang?” Pengajuan
Penjual :
“Belum boleh bu. Barangnya bagus lo. Ini masak pohon.” Penawaran
Pembeli :
“Tapi kan ini sedang musim. Jadi boleh kurangkan?”
Penjual :
“Belum bu. Ya sudah dua puluh delapan ribu saja supaya saya dapat untung.”
Pembeli :
“Baik bang, tapi saya pilih sendiri.”
Penjual : “Baik bu. Mau ambil berapa?”
Pembeli :
“Saya ambil tiga kilo Bang.” Kesepakatan
Untuk
struktur teks negosiasi yang demikian, lebih berfokus pada konteks dialognya
sehingga beberapa kalimat langsung dikelompokkan menjadi sebuah proses
tawar-menawar (penawaran). Sebenarnya sama saja, bedanya dengan struktur yang
pertama hanya ada permintaan dan penawarannya berisi beberapa kalimat.
Jika
yang pertama pengajuan dan penawaran diletakkan beriringan terus menerus karena
mengacu pada kalimatnya, maka struktur yang ini tidak demikian, pengajuan dan
penawaran langsung dipisahkan karena mengacu pada kejadian dan prosesnya.
Ciri Bahasa Teks Negosiasi
1. Bahasa persuasif
Bahasa
persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian.
Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk
suvenir.”
2.
Kalimat deklaratif
Kalimat
yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk
memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
3.
Bahasa yang sopan
Gunakan
bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi
yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.
4.
Menggunakan konjungsi.
Contoh
: Kalau bagitu, meskipun, walaupun. Ø
Menggunakan kalimat deklaratif
5.
Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan
informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau
pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
6.
Berisi pasangan tuturan
Apa
itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan
maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada
mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu
kepada mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau
sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu.
Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih. Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :
Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih. Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :
Mengucapkan
salam - membalas salam
Bertanya
- menjawab/tidak menjawab
Meminta
tolong - memenuhi/menolak permintaan
Menawarkan
- memenuhi/menolak tawaran
Mengusulkan
- menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi
7.
Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
8. Menggunakan pronomina.
atau
kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh
: Saya, kami, anda.
9. Menggunakan kalimat langsung.
Kalimat
langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.
11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.
No comments:
Post a Comment