Saturday, April 18, 2020

Teks Negosiasi


√ Negosiasi : Pengertian, Tujuan, Tahapan, Jenis, Manfaat
sarjanaekonomi.co.id

Setelah beberapa pertimbangan, maka saya berusaha untuk menjawab pertanyaan kalian hari ini. Nah, pertama saya akan membahas terkait materi awal kita, teks negosiasi. Ingat teks negosiasi bukan negoisasi.  Saya sangat yakin bahwa kalian sebelumnya telah membaca konsep dan teori tentang teks negoisasi sehingga yang kalian tanyakan adalah hal yang benar-benar sulit dimengerti. Oleh karena itu, saya pun hanya akan menjawab pertanyaan yang memang benar-benar membutuhkan penjelasan tambahan. Perhatikan juga bahwa bahasan ini merupakan jawaban dari setiap pertanyaan yang sudah berusaha saya rangkum sebaik-baiknya.

Hakikat Teks Negosiasi

Tentu kalian masih ingat bahwa negosiasi merupakan sebuah kegiatan tawar-menawar dengan perundingan untuk mencapai kesepakatan antara dua pihak atau lebih (KBBI). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sejatinya negosiasi akan mengajarkan kita bagaimana etika dan cara bernegosiasi yang baik supaya bisa mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
Apabila kita membahas teks negosiasi, itu berarti proses negosiasi tersebut telah diubah menjadi sebuah teks, baik lisan atau tulis. Ingat, teks negosiasi itu bisa menggunakan bahasa baku ataupun bahasa tidak baku sesuai dengan konteksnya. Apabila kalian bernegosiasi dengan guru, sekolah, perusahaan, atau lembaga resmi lain, gunakan bahasa baku. Namun, apabila kalian bernegosiasi dengan teman saja, maka boleh saja untuk menggunakan bahasa tidak baku atau komunikatif.

Ciri-ciri Teks Negosiasi

Ciri-ciri teks negosiasi yang harus diperhatikan.
1.       Ada dua pihak atau lebih yang berdialog
2.       Adanya sebuah permintaan/keinginan
3.       Saling tawar-menawar menarik
4.       Muncul kesepakatan

Bagaimana jika negosiasi lebih dari dua pihak, seperti adanya pihak ketiga sebagai penengah. Silahkan saja tidak masalah selama sesuai dengan ciri-cirinya. Selain itu, pihak ketiga juga bisa membantu negosiasi mendapatkan tujuan lebih praktis lagi. Contoh: negosiasi jual beli tanah dengan bantuan notaris. Maksud tujuan praktis adalah tujuan yang menguntungkan semua pihak.

Bagaimana kalau negosiasi tidak mencapai tujuan. Itu berarti negosiasi kalian gagal. Jika negosiasimu gagal berarti belum tentu cara negosiasimu sudah benar. Bisa saja bahasamu tidak persuasive, tidak sopan, penawaranmu tidak menarik, dan yang lainnya. Lantas, apakah itu bisa disebut teks negosiasi. Menurut saya, negosiasi yang tidak mencapai tujuan, namun masih ada kesepakatan (walaupun gagal) tetap bisa dianggap teks negosiasi.

Ingat bahwa negosiasi jelas beda dengan debat. Teks negosiasi itu tawar menawar, sedangkan debat pro dan kontra. Teks negosiasi itu ada permintaan, sedangkan debat tidak. Teks negosiasi itu ada kesepakatan, sedangkan debat tidak.

Surat Pengajuan dan Penawaran

Ada pertanyaan apabila bernegosiasi dengan pemerintah dengan menggunakan bahasa tulis, apa tidak melanggar sifat negosiasi lisan. Jawabannya sudah jelas, negosiasi bisa tulis dan lisan, tergantung bagaimana konteksnya. Sebenarnya, saya tidak setuju apabila surat pengajuan dan penawaran dianggap sebagai teks negosiasi. Namun, karena di beberapa buku sumber yang kita gunakan seperti itu, maka ya sudahlah. Saya beranggapan bahwa surat tersebut jelas merupakan teks surat bukan teks negosiasi.

Surat bisa kalian gunakan untuk dokumen pendukung sebuah negosiasi. Gambarannya begini, apabila kalian ingin bernego dengan kantor kecamatan. Tentu kalian harus mengirimkan surat resmi terlebih dahulu dan kecamatan pun harusnya juga memberikan balasan surat. Jika sudah, maka datanglah dan tetaplah bernegosiasi secara lisan sesuai dengan kaidah teks negosiasi.

Struktur Teks Negosiasi

Kita sudah pernah belajar tentang struktur teks negosiasi. Jika di buku sumber yang kita pakai strukturnya seperti ini
1.       Orientasi
2.       Pengajuan
3.       Penawaran
4.       Kesepakatan

Orientasi adalah pengenalan yang bisa ditulis langsung sebuah dialog atau juga narasi singkat sebelum dialog.

Pengajuan adalah sebuah usulan untuk memenuhi permintaan.

Penawaran  adalah jawaban dan cara yang digunakan untuk bisa lebih mendapatkan keuntungan dari pengajuan sebelumnya.


Kesepakatan adalah persetujuan antara  pihak yang bernegosiasi.


Ingat, perbedaan pengajuan dan penawaran terletak pada posisinya. Tidak mungkin ada penawaran tanpa ada sebuah pengajuan terlebih dahulu. Contoh:

Pembeli               : “Berapa harga sekilo manga ini Bang?”                 Orientasi
Penjual                 : “Tiga Pulur ribu, Bu.”
Pembeli               : “Boleh kurangkan, Bang?”                                         Pengajuan
Penjual                 : “Belum boleh bu. Barangnya bagus lo. Ini masak pohon.”           Penawaran
Pembeli               : “Tapi kan ini sedang musim. Jadi boleh kurangkan?”      Pengajuan
Penjual                 : “Belum bu. Ya sudah dua puluh delapan ribu saja supaya saya dapat untung.”  penawaran
Pembeli               : “Baik bang, tapi saya pilih sendiri.”         pengajuan
Penjual                 : “Baik bu. Mau ambil berapa?”
Pembeli               : “Saya ambil tiga kilo Bang.”                        Kesepakatan


Berdasarkan contoh tersebut, bisa diketahui bahwa perbedaan pengajuan dan penawaran jelas, posisinya selalu lebih dulu pengajuan dan penawaran merupakan jawaban dari pengajuan. Tidak mungkin setelah dialog pengajuan dijawab oleh pihak selanjutnya dengan pengajuan lagi karena pasti akan ditawar. Ini cara yang paling mudah supaya kalian tahu perbedaan kalimat pengajuan dan penawaran.  Apabila ada hanya ada satu kalimat. Contoh:

“Boleh saya ambil dengan harga dua puluh ribu saja?’

Maka kalian harus menggunakan imajinasi. Kalimat tersebut pastilah diucapkan sebagai bentuk jawaban dari harga yang sudah ada bukan? Berarti itu adalah kalimat pengajuan. Selain itu, kalimat pengajuan biasanya bersifat persuasive dibandingkan dengan penawaran.

Jadi, perbedaan kalimat pengajuan dan penawaran  adalah
1.       Kalimat pengajuan terletak lebih dahulu sebelum penawaran
2.       Kalimat pengajuan bersifat persuasive disbanding penawaran
3.       Kalimat pengajuan berisi usulan, sedangkan penawaran berisi jawaban dari pengajuan.

Ada juga struktur teks nogesiasi yang demikian
Pembeli               : “Berapa harga sekilo manga ini Bang?”                 Orientasi
Penjual                 : “Tiga Pulur ribu, Bu.”                    Permintaan
Pembeli               : “Boleh kurangkan, Bang?”                                         Pengajuan
Penjual                 : “Belum boleh bu. Barangnya bagus lo. Ini masak pohon.”           Penawaran
Pembeli               : “Tapi kan ini sedang musim. Jadi boleh kurangkan?”     
Penjual                 : “Belum bu. Ya sudah dua puluh delapan ribu saja supaya saya dapat untung.” 
Pembeli               : “Baik bang, tapi saya pilih sendiri.”        
Penjual                 : “Baik bu. Mau ambil berapa?”
Pembeli               : “Saya ambil tiga kilo Bang.”                        Kesepakatan

Untuk struktur teks negosiasi yang demikian, lebih berfokus pada konteks dialognya sehingga beberapa kalimat langsung dikelompokkan menjadi sebuah proses tawar-menawar (penawaran). Sebenarnya sama saja, bedanya dengan struktur yang pertama hanya ada permintaan dan penawarannya berisi beberapa kalimat.

Jika yang pertama pengajuan dan penawaran diletakkan beriringan terus menerus karena mengacu pada kalimatnya, maka struktur yang ini tidak demikian, pengajuan dan penawaran langsung dipisahkan karena mengacu pada kejadian dan prosesnya.

Ciri Bahasa Teks Negosiasi


1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”

2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

3. Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.

4. Menggunakan konjungsi. 
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun. Ø Menggunakan kalimat deklaratif

5. Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

6. Berisi pasangan tuturan
Apa itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu.

Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih. Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :

Mengucapkan salam - membalas salam
Bertanya - menjawab/tidak menjawab 
Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan 
Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran 
Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi

7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. 

8. Menggunakan pronomina. 
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya, kami, anda. 

9. Menggunakan kalimat langsung. 
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.

10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.





No comments:

Post a Comment